Jumat, 13 Juni 2008

BUDAYA KEKERASAN BUKAN HANYA MILIK FPI

Masih ingat peristiwa 1 Mei 2008 di monas! tentu dong. bagaimana bisa dulupakan peristiwa itu. Dimana dengan beringasnya massa Front Pembela Islam mengejar dan memukuli kelompok massa Aliansi Kebangsaan yang secara kebetulan memilih tempat yang sama untuk berdemontrasi, telah menjadi headline news sejumlah media besar baik cetak maupun elektronik. Pro dan kontra opini yang berkembang dimasayarkat semuanya tak lepas dari peranan propaganda media.

Kalau kita mau jujur! budaya kekerasan bukan hanya milik FPI semata. namun berita-berita yang ada di media saat ini seolah-olah hanya FPI lah pelaku kekerasan yang layak dikutuk dan dicaci maki dan kalau perlu dibubarkan. Apakah media dan masyarakat juga lupa kekerasan tidak hanya dilakukan oleh FPI. Masih banyak pelaku kekerasan dan mungkin lebih keras dan beringas dari FPI bahkan mereka berseragam dan legal secara hukum untuk melakukan kekerasan.

disini ada satpol PP dengan dalih keamanan dan kenyamanan telah banyak mengusur sekaligus menghilangkan mata pencaharian banyak orang yang sama juga dengan pembunuhan secara perlahan terhadap keluarga korban gusuran. Dan masih ingat peristiwa mei 98, aceh dan masih banyak lagi, apakah ini tidak termasuk kekerasan dan apakah ini dibenarkan?


Kekerasan dimanapun dan oleh siapapun memang tidak pernah dibenarkan dan dibolehkan. Tetapi kekerasan tidak akan pernah hilang karena itu adalah keniscayaan. Sejarah suatu bangsa dan agama selalu tertulis dengan tinta darah. Dan hari ini kekerasan telah menjadi budaya bangsa indonesia. baik aparatnya maupun oleh masyarakatnya sudah menjadi pelaku kekerasan.

Tidak ada komentar: